Ad Code

Responsive Advertisement

Sebut saja Cuplik, mantan aktivis 98 SM

Sebut saja Cuplik, mantan aktivis 98 SM yang kini sedang menjalani uzlah total dalam sebotol gua. Setelah mengabdikan diri dan bergelut selama puluhan bulan dalam g(ej)olak perpolitikan duniawi, Akuarium Negara-Bangsa, ia kini sadar bahwa dunia hanyalah belokan kecil yang harus segera dilewati, dilampaui, dan dihikmati—bukan malah larut dan karam karena tergiur percik liur dan bercak lendirnya.

Alumnus strata satu jebolan Philoselfie, Polititis, dan Econogel di Oxbrong Universial, dan sempat mengenyam buku-buku babon di dalamnya, telah memahami “eksistensi” sebagai selubung simulakra yang menabiri mata untuk menatap Das Ding an sich.

Baliho, pidato, opera sabun, iklan, pamflet, seminar, sponsor, ceramah, lokakarya, sertifikat, toga, kosmopolitanisme, ideologi, agama, dan bahkan tuhan itu sendiri: dianggapnya sebagai simulakrum yang mengonstruksi suatu ruang-waktu lain dalam rupa fetis yg mengabsolutisasi “realitas”. Baginya, kini, semadi dalam sebotol gua adalah jalan pulang.

28/2/2021



Posting Komentar

0 Komentar