Ad Code

Responsive Advertisement

Jika untuk satu buku

Jika untuk satu buku tersebut orang perlu mengkhatamkannya dalam sepekan, berarti orang yang ke-1360 akan mendapat gilirannya untuk membaca buku yang sedang dinanti-nanti tersebut dalam kurun waktu 25 tahun kemudian. Tapi tak apa, orang pun kini lupa dengan “perpustakaan”, pustaka kata tempat selinapan pusaka makna.

Menghabiskan sebuah buku tentu saja bukan pekerjaan mudah. Meski bukan menjadi pekerjaan mudah, malah ia dianggap pekerjaan sia-sia—runyam dan muspra. Makanya orang-orang meninggalkannya. Tak mau yang runyam, dan tak mau pula yang muspra. Dengan demikian, tak terelakkan, kalau 25 tahun kemudian dalam penantian pun cuman jadi pengandaian: suatu peradaban yang diekspektasikan tapi tak mau diejawantahkan.

*7/7/2021



Posting Komentar

0 Komentar