Ad Code

Responsive Advertisement

Aku telah memakamkan jasadku pada hatiku

Aku telah memakamkan jasadku pada hatiku

Pemakaman sukacita, tak ada tangisan yang mengiringinya

Tambur, gitar, seruling, tepuk tangan, menjadi arak-arakan pesta pemakaman

“Katakan duhai hati,” kata kekasih:

     yā ayyuhāl kāfirūn!

Hai unsur-unsur kekafiran

Hai mata, kau itu kafir

Hai telinga, kau itu kafir

Hai mulut, kau itu kafir,

Hai kulit, kau itu kafir

Hai telinga, kau itu kafir

Hai tangan, hai kaki, hai rambut, hai pikiran, hai kuku, hai angan-angan, hai pandangan, hai pendengaran, hai perasaan, hai pengecapan, hai pengucapan,

hai kau, Angga! Kau itu kafir

Tak perlu kautuding orang lain

Dirimu sendirilah yang kafir

           Begitu hati menasehati

 

Aku telah memakamkan jasadku pada hatiku

relung suci yang menjadi saksi

bahwa aku ini kafir

dan kufakirkan diriku agar kekafiran itu tergantikan kesaksian

Aku bersaksi bahwa tiada cinta selain dia

dan bahwa rindu adalah utusan cinta

dia bersaksi bahwa tiada rindu selain aku

dan dia mengutus cinta untukku.

 

Aku telah memakamkan jasadku pada hatiku

          dengan iring-iringan rindu.

 

2/5/2022



Posting Komentar

0 Komentar