Ad Code

Responsive Advertisement

Tahu nggak bahwa perempuan feminis kebanyakan

Tahu nggak bahwa perempuan feminis kebanyakan, kendati mengonsumsi literatur feminisme, masih lebih tertarik kepada laki-laki yang seksis (bertindak meremehkan/menghina berkaitan gender).

Di sini barangkali mereka [perempuan] sendiri hanya (mau) mengetahui “seksisme” pada level permukaan, seperti “perempuan itu mesti mengurus anak”. Kita menyebut yang semacam ini hostile sexism (seksisme keras).

Hei bestie yang budiman, bukan hanya itu. Bahwa aku membukakan pintu mobil untukmu tak lain dan tak bukan merupakan tindakan seksis, dan perempuan lebih suka laki-laki yang membukakan pintu mobil untuknya ketimbang yang tidak; dan perempuan akan lebih suka laki-laki yang melakukan demikian ketimbang yang tidak; lebih suka laki-laki yang mengirimkan bunga dan coklat dan es krim kepadanya; lebih suka laki-laki yang membayar makan malamnya; lebih suka laki-laki yang menjemput dirinya di depan rumah; lebih suka laki-laki yang lebih dulu mengucapkan selamat pagi; takkan pernah menoleransi kalau dirinya menyatakan cinta lebih dulu ke laki-laki (seksis terhadap diri sendiri: “gue perempuan gitu loh!”), dan cobalah ingat-ingat hal-hal yang hampir senada seperti itu. Masih mengira tindakan2 itu tak problematis?

Sista-sista feminis yang kukasihani, kesemua contoh yang kusebut itu termasuk tindakan seksisme, dan kita menyebut ini benevolent sexism (seksisme lunak). Yuk main lebih jauh lagi, biar nggak setengah-setengah tahunya, atau hanya mau tahu yang menguntungkan saja tetapi menghindari mengetahui yang merugikan dirinya. Feminis atau oportunis?[]

*9/8/2022



Posting Komentar

0 Komentar