Ketika sekiranya sarwa realitas memang sungguh-sungguh berpancang pada probabilitas (kebolehjadian/kementakan) yang senantiasa melemparkan dirinya pada run(t)ut sengkarut ad infinitum yang senasib dengan kucing Schrödinger, maka seseorang selalu dihadapkan pada model kabur dari superposisi yang bukan hanya pada tiap jeda mikroskopis, melainkan juga pada tiap potongan makroskopis, sehingga hal itu memaksanya untuk terus-menerus menenggak a cup of shut-the-hell-up.
*12/8/2020
0 Komentar