Ad Code

Responsive Advertisement

Sayang sekali bila Tetralogi Buru dipenggal pada pemahaman Bumi Manusia semata

Ditulis pada 25/5/2018

Sayang sekali bila Tetralogi Buru dipenggal pada pemahaman Bumi Manusia semata. Adegan percintaan yang memang sublim dalam Bumi Manusia dirampas untuk digodok-suguhkan pada pangsa pasar. Akhirnya ada kapitalisasi yang sebenarnya ditolak oleh Tetralogi Buru. Kenapa kok tidak Anak Semua Bangsa (kesadaran atas sistem), atau Jejak Langkah (lahirnya para aktivis vis-a-vis kolonialis), atau Rumah Kaca (spionase kolonialisme)? Hmmzzz tentu pertimbangannya adalah pangsa pasar: kapital (akumulasi modal).


Dari dulu aku memendam pertanyaan, “Apakah seorang sastrawan/seniman perlu mempertimbangkan laku tidaknya sebuah karya? Apakah gagasan mereka disetir pasar atau untuk mengubah pasar?”

 

Posting Komentar

0 Komentar