tulisanku ini menari-nari
melampaui
di-i-ef-ji
mematri di bumi
memutari matahari
mata penaku
mengerling
sana-sini
awas-awas berkeliling
kuwaspadai istana
pencuri
ri..ri..ri..ri..mba berandal negara
ra..ra..ra..ra..mpok kompak berkelompok
dengan kusebut
nama setan kumantrakan pada manusia setengah binatang
sajak ini tak ada
kesangsian dalam pengungkapan
terhadap kelakuan
binatangbinatang
untuk mengambil
putusan menyantet kalian
mata penaku
mengerdip
menjadi saksi
kasus usus sembelit
mari merapali
jampi
adah..aduh..adah..aduh
asu tingkahmu
sumpah padahal
Tuhan telah
buatkan mungil tangan
malah kau
raksasakan
raksasa..raksasa..rasa
sasisusa
pada warga-warga
susah
mengepal tangan
raksasa berlomba mengeplak
plakkkk!
mendupak caping
petani
ni..ni..ni..ni..an
sungsangkan nasib nasab negeri
alangkah ah!
mana ada mata pena tak jatuh menitik
air mata tinta gerimis merintik
telah mendengar
kabar mengiris
bahwa kemelaratan
karena perut binatang amis
aku hendak muncrat
menyerapah
ini ludah untuk
muka
juhhhh!
kalian yang
binatang
membangkailah
sudah
duhhhh!
matahariku
menari-nari
mematri ke bumi
memutari tulisan
ini
tanpa di-i-ef-ji
telingaku dipaksatulikan
tapi tak untuk
pendengaranku yang dapat disadap
sebab ia telah bergumpal
dengan getaran gelombang
dalam desahan lengang
menyatu dengan
udara
padu maju pada
laju
o kalian berandal
kepalamu kelak ‘kan
terpenggal
entah di sini
entah di dunia kekal
*29/10/2017
0 Komentar