Ad Code

Responsive Advertisement

Kiat melintir untuk menjadi tajir


Setelah saya salat Jumat, saya merasa bahwa saya mendapatkan semacam bungkusan yang berisi nasi, dan setelah saya selesai memakannya, ternyata memang benar, saya telah mendapat “semacam bungkusan yang berisi nasi”.

Di hari Jumat penuh berkah ini, saya ingin mensketsakan kiat-kiat agar bisa tajir melintir. Kiat-kiat ini sudah saya uji dan terapkan secara pribadi, dan memang terbukti benar serta mujarab bagaikan ramuan gaib bujalajabu dari dukun kondang, bahwa saya sendiri sekarang sudah melintir-lintir—tajirnya doang yang belum.

Untuk teman-teman para pejuang cicilan, janganlah bersedih, memang ada saatnya kita makan plastik bakar rasa rindu, dan ada saatnya pula kita menyesapi rasa pasta gigi sebagai lauk. Kiat-kiat ini bisa Anda praktikkan sendiri dengan gotong-royong seluruh semesta kumpowi. Untuk menjadi tajir melintir itu mudah kok, asalkan Anda tekun mengikuti advis-advis perbisnisan rantang klontang yang saya semburkan melalui energi naga purba di bawah ini:

Pertama, buatlah negara sendiri, entah terbuat dari kardus atau seng. Pastikan Anda bisa mengeruk habis-habisan dana negara yang digelontorkan ke rekening Anda sendiri. Gampang gedubang, kan? Yang Anda butuhkan adalah kardus bekas atau seng bekas. Carilah itu sampai ke negeri Cina. Jangan pernah kembali kalau belum mati! Catat!

Kedua, bersekongkol dengan pohon beringin. Konon dahulu kala seekor katak jatuh cinta pada seonggok ketupat, dan mereka kawin-mawin di samping pohon beringin. Kisah ini kemudian diadaptasi ke layar lebar, selebar kertas-kertas bon di warung di mana nama Anda tercatat. Yang terpenting sisir rambut Anda dengan spatula hasil menggoreng durian dan beri lem kayu di depan dan di belakang rambut Anda. Kendati Anda tidak kaya, setidaknya Anda gila.

Ketiga, budidaya lele. Budidaya lele masyhur menjadi titik tolak para milioner kelas intermeso. Dikabarkan bahwa lele pernah terlibat dalam peperangan hebat dengan para predator masa purba, seperti andong pocong dan amuba. Bangsa Mesir dan Mesopotamia 6000 tahun lalu telah mengenal betul bahwa budidaya lele merupakan manifestasi bisnis para dewa-dewa jomblo. Ketahuilah bahwa habitat alamiah lele adalah di wajan penggorengan, dan Anda hanya perlu memindahkan habitatnya ke dalam rekening Anda.

Keempat, kencangkan ikat pinggang. Cara ini memang yang paling mudah dan paling simpel di antara jutaan cara lain. Anda tak perlu modal sama sekali, kecuali modal dengkul, dan bila Anda tak punya dengkul, pinjamlah dengkul tetangga Anda barang sebentar.

Caranya adalah ambil ikat pinggang atau sabuk Anda yang tergantung di tembok rompal Anda. Pasangkan erat-erat sabuk tersebut melingkari perut Anda, dan kemudian usahakan tidak makan selama 10 tahun, atau kalau bisa 30 tahun, agar Anda bisa menabung sebanyak-banyaknya. Jika Anda tak punya sabuk, pakai tali rafia, dan jika tak punya, ambil tali rafia dari jemuran tetangga Anda.

Ingat, kawan, selalu ada jalan ke Roma, tapi ternyata sering kali kita pengennya pergi ke India, njajan ke Vrindavan. Sayangi ususmu dan jual organ-organmu, yang meliputi paru-paru, ginjal, jantung, tulang sumsum, kornea, dan hati. Simsalabim: Anda tajir melintir. Selamat!

Posting Komentar

0 Komentar