Ad Code

Responsive Advertisement

Kiat mendapat beasiswa luar angkasa

Kiat ini ditulis untuk menuntun—dengan membabi hutan, jangkrik sawah, dan kadal gorong-gorong—para calon kandidat agar lolos dari tagihan utang, cicilan PayLater, dan kreditan di bank. Pertama-tama, yang krusial dicatat adalah bagaimana pikiran Anda diparkirkan ke lokalisasi setempat, di mana Anda bisa mengeksekusi jurus transfer nominal uang dari pikiran ke dalam rekening Anda yang nyaris ditutup karena saldonya mengalami krisis ekologis.

Kedua, belajarlah. Belajar menjadi manusia memang gampang, maka sekarang cobalah Anda belajar menjadi siluman. Belum bisa, kan? Nah, ini yang sering dilupakan oleh para calon kandidat. Menjadi siluman itu sulit, sehingga Anda harus mempelajarinya dengan tekun dan khusyuk.

Persoalan dalam-angkasa dan luar-angkasa itu berkutat pada diktum Donald Bebek: “maju satu langkah, mundur tiga langkah”. Uppppssss, Anda hampir lupa bahwa usia Anda nyaris setua pohon beringin di belakang rumah Anda. Sekarang hitung mundur usia Anda, kemudian kalikan dengan jumlah cicilan yang sedang Anda coba lunasi. Ini aritmetika sederhana, tapi praktiknya itu runyam luar biasa.

Dalam konsorsium yang keseribu satu dari pertemuan Aladin dan capres PDIP, ditemukan solusi jitu untuk bisa lolos beasiswa luar angkasa. Jika Anda mengikuti solusi tersebut, Anda akan tersesat, tetapi jika tidak, Anda akan selamat. Saya menyarankan agar Anda tersesat, lantaran sudah banyak orang lain yang selamat. “Jadilah diri sendiri, dan jangan meniru orang lain,” kata motipator senior asal Vrindavan yang ngaduk es buah di panci pake standar motor.

Kembali ke pokok soal kita. Pasti Anda tebersit pertanyaan, “Bagaimana caranya menjadi siluman?” Ini pertanyaan filosofis ya Bapak-Ibu sekalian. Subjek “filsafat manusia” belum pernah membicarakan ontologi siluman. Oleh karena itu, filsafat memang tidak lengkap. Maka, sekarang kita butuh lebih dari “filsafat manusia”, yakni, seperti yang Anda doakan, kita butuh “filsafat siluman”. Saya akan menguraikannya lebih panjang dari rambut ketiak Anda di bagian bawah riset setengah serius ini sebagai penutupan alam semesta.

Beasiswa dari kata bea dan siswa, yang artinya, menurut kamus bahasa kuburan pecinan, kendaraan untuk mengangkut jenazah. Beasiswa ke luar angkasa itu semacam turisme dalam artefak-artefak pedagang sayur yang sedang mengalami krisis eksistensial. Menjelajahi kebudayaan kaleng dan peradaban rombeng, seorang kandidat harus memastikan diri bahwa ia akan pergi ke suatu tempat di dalam karung tepung terigu, mengunyah sandal dan meneguk oli bekas rantai becak.

Mari kita kembali ke gundukan sampah di mana Socrates, dukun asal Yunani zaman purba, berkhotbah tentang filsafat siluman. “Untuk menjadi siluman,” terang si dukun, “kalian hendaknya menyekolahkan surat tanah atau surat-surat penting lain ke bank terdekat.” Salah satu audiens berceletuk, “Surat Izin Mengemudi bisa, Pak Dukun?” Socrates mengutuknya jadi seekor cacing kepanasan di tengah sahara merah muda. “SK PNS gimana, Pak?” celetuk bocil yang sedang main ep-ep. “Ide brilian itu,” kata Socrates. “Carilah SK sampai ke negeri Cina.”

Filsafat manusia mengajarkan Anda mendapatkan beasiswa biasa, tetapi filsafat siluman mengajarkan Anda mendapatkan beasiswa luar angkasa. Ilmu astronomi harus dipelajari segera setelah Anda selesai menggoreng kaos kaki dan menyikat lombok. Apabila kesulitan menghadang, teleponlah pemadam kebakaran dan katakan bahwa dompet Anda tampak gulana dan murung, bagaikan seorang gadis yang bertengger di pohon mangga, ingin dipersunting oleh genderuwo setempat. BMKG pasti geleng-geleng, dan monitornya mendadak menampilkan adegan mesum.

Plato mengutip teorema Pythagoras, a² = c² – b² x3kali-dot-magicom, dalam rangka menunjukkan bahwa pinjol bisa menjadi jalan menyejahterakan ekonomi manusia dalam geometri Euclidean di antara tiga sisi segitiga utang-piutang. Lebih jauh, dalam sejarah filsafat siluman, dikenal diktum psikopatologis, bahwa “mertuamu jauh lebih menakutkan daripada preman terminal”. Diktum ini menunjukkan betapa bumi yang berisi serba-serbi onderdil kumpo merupakan program-progrim pecel lele di Pantai Dufan.

Sebagai penutupan alam semesta, ada baiknya kita meringkaskan sejarah kamar kos dan relevansinya pada kehidupan kiwari muda-mudi TikTok. Restart ponsel pintarmu dan jadikan bootloop alam semesta ini, maka kamu temukan hakikat jati dirimu yang sebenarnya dalam FYP TikTok. Selamat!

Bonus terakhir kiat beasiswa luar angkasa dari saya: Anda harus menghafal rumus E=mc2, rumus yang selalu disalahpahami oleh para fisikawan dan babang-babang donat. Einstein sendiri sejak kecil sudah main jaran kepang (kuda lumping) dan ngunyah serpihan-serpihan ubin. Maka, dapat disimpulkan dari biografinya, bahwa E bukanlah energi, tetapi “emak-emak”. Artinya, emak-emak = motoran (bikin orang lain) celaka (dan konstanta misuh cak-c*k).

Sekian Bapak-Ibu kiat beasiswa luar angkasa dari saya. Saya undur diri, Anda jangan bunnnuh d1r!.[]

 

Posting Komentar

0 Komentar