Saat Baghdad di tampuk kekuasaan ‘Abbasiyah, para birokrat pemerintahan diwajibkan menguasai tata-bahasa, karena memang itu merupakan syarat-andal bagi berjalannya birokrasi, seperti misalnya mengeluarkan dekrit.
Penguasaan tata-bahasa memang penting bagi para
birokrat sebagaimana mereka juga musti piawai dalam tulis-menulis untuk
korespendonesi. Bahkan, dalam catatan sejarah, seni kaligrafi juga menjadi menu
yang penting bagi kecakapan para birokrat; ditambah lagi agar mereka dapat
menorehkan sebait atau beberapa bait syair dan andal memoles dengan
pepatah-kuno agar berkilau. Itu para birokrat dahulu.
Lalu, kini? Buku tes CPNS dengan praktis telah tersedia di toko buku. Cukup “selembar kertas” menjadi nilai tukar membeli meja dan kursi “cita-cita mulia” sebagai pegawai negeri. Kita pasti sangsi, sebenarnya dan seharusnya, kualitas manusia dari zaman ke zaman itu semakin maju atau semakin dungu? Kita tidak berhak menjawab, hanya realitas yang berhak mengutarakn jawabannya. Heemmmmzzzzz.
^Ditulis pada 21/1/2018
0 Komentar