Ad Code

Responsive Advertisement

Kiat malming long distance rompalionship

Pangeran kodok tamatan SMA Walah Walah menjalin hubungan dengan putri solo asal Lampung. Keduanya memadu kasih dengan kisah nasi sambal berlauk tempe dan telur ceplok. Di zaman ponsel pintar yang bisa digadaikan, si pangeran kodok memutar otak untuk memutari dengkul dan bagian-bagiannya. Dihitung-hitung ada berapa tompel di dengkulnya. Ia menghitung rindu untuk membayar angsuran ponsel pintar terbarunya. Debt collector lalu mengecup kening tutup dandang.

Putri solo asal Lampung tahu betul bahwa cinta adalah manifestasi makan pecel lele dengan lahap tanpa menghiraukan berapa lemak yang sudah ia tabung untuk masa depan bakal anak-anaknya. Ada harga, ada barang—kata profesor ahli ilmu kanuragan. Bagi putri solo, long distance rompalionship merupakan suatu komitmen untuk menjaga sawi dan toge sebagai tumis-tumisan di meja persalinan bapak-bapak hamil.

Pangeran kodok menyeminarkan visi dan misinya dalam menjalani tirakat antinyekrol yang ia lakukan semenjak ponsel pintarnya ia gadaikan—sekalipun angsurannya belum lunas. Bagi pangeran kodok, long distance rompalionship adalah keadaan kahar di mana kudeta-kudeta terhadap kekuasaan para gembong psikopat harus direbus dengan air mata dan air limbah.

Paramater krusial dalam mempelajari long distance rompalionship, bagi sepasang kekasih pusing tersebut, adalah pengetahuan yang benar mengetahui struktur dan kontur bubur kacang ijo tanpa es batu yang ditaruh di dalam topi dari kulit jeruk. Kita harus camkan sejak mula bahwa menjalani long distance rompalionship ala pangeran kodok dan putri solo merupakan tugas negara yang berat, seberat nasib seorang jomblo yang celingukan ingin menghabisi nyawa kuda lumping.

Lagi-lagi malming, lagi-lagi malming. Begitulah bunyi kicau burung di dalam sangkar. Malming bagi para pelaku long distance rompalionship dirasakan seperti berwujud mantan napi gembong batagor ilegal yang kemudian menjadi pakar kuliner perbengkelan kontemporer. Usahakan malming menjadi hari Jumat di mana terjadi sebelum hari Sabtu dan setelah hari Kamis. Ini merupakan catatan almanak yang telah dikaji secara serius oleh para historiograf dengan bantuan AI sekelas komputer terpal.

Sebagai kesimpulan dan jahitan singlet dinas, kita harus memafhumi bahwa pendaftaran untuk menjalani long distance rompalionship mewajibkan membawa pas foto persis di ubun-ubun dengan ukuran 3x4 kilometer beserta tanggung jawab terhadap pengelasan sanggul dan karburator sakral. Penting dicatat bahwa harta gono-gini dalam long distance rompalionship menjadi perhatian utama sundel bolong dan wewe gombel, dan kemudian pada tingkat nasional ia dinobatkan sebagai busana berbahan aluminium paling trendi di jagat mode.

Sekian kiat yang bisa diulek-ulek dalam hal mempelajari sejarah empang dengan pendekatan long distance rompalionship multidisipliner.

Posting Komentar

0 Komentar