Ad Code

Responsive Advertisement

Mandi, kamar mandi, dan ide-ide besar

Ketika Anda berada di kamar mandi, Anda pasti pernah merasakan bahwa Anda langsung menjadi seorang rockstar yang menyanyikan lagu mahakarya, atau bahkan menjadi seorang filsuf yang tiba-tiba merenungkan suatu hal yang sangat sulit, bukan?

Aku ingin berbicara tentang tempat untuk merenung. Yapz, kamar mandi adalah dunia tempat kita bisa bereksplorasi dan menemukan ide baru.

Pertama, suatu hari, Archimedes, seorang matematikawan cum filsuf Yunani, merasa pusing karena seorang raja menyuruhnya menyelidiki tentang mahkota Raja, apakah mahkota itu terbuat dari emas murni atau emas campuran.

Merasa pusing, Archimedes memutuskan untuk membenamkan tubuhnya di bak mandi di kamar mandinya. Ketika dia menenggelamkan tubuhnya, dia menemukan jawaban dari pertanyaan Raja. Dan dia keluar dari kamar mandi dan berteriak “eureka” di sekitar desanya dengan telanjang.

Kedua, Agatha Christie, seorang penulis Inggris, biasanya menemukan idenya untuk menulis novel ketika dia berendam. Ketiga, Woody Allen, seorang sutradara film Amerika, juga melakukannya. Dia biasanya terguyur sebuah ide ketika dia berada di bawah pancuran kamar mandinya.

Menurutku, kamar mandi bukan hanya tempat membersihkan apa yang ada pada dan di dalam tubuh kita, tetapi juga tempat mengingat, tadabur, berpikir, dan tafakur. Di kamar mandi, penulis, seniman, pelukis, dan filsuf dapat melakukan pekerjaan kreatif.

Bagaimana bisa? Pendapatku mengatakan bahwa ketika kita berada di kamar mandi, kita menyingkirkan segala urusan profan kita, dan kita dapat bertemu diri kita sendiri secara telanjang, lahiriah dan batiniah. Jadi, orang-orang kreatif bisa mendapatkan cucuran ide-ide ketika mereka menyingkirkan apa yang bukan diri mereka sendiri.

*14/11/2020



Posting Komentar

0 Komentar