Dikarenakan ibuku mendesakku untuk pergi ke dokter karena batukku mungkin tak bisa sembuh dengan obat ala apotek, aku akhirnya harus pergi.
“Anda harus
berhenti merokok pada saat batuk,” kata dokter.
Berhubung aku sedikit
tahu—tentang mekanisme pikiran ketimbang kausalitas fisikal—dan banyak
bandelnya, aku menjawab, “Tidak ada hubungannya, Dok.”
Dia menyergah, “Anda
ini bodoh!” sentaknya halus tapi menohok. “Anda tidak sekolah apa!” bukan kata
tanya, hanya justifikasi.
Aku hanya
membatin, “O jadi aku harus sekolah dan berpendidikan, agar aku dapat
mengatakan Anda ini bodoh.”
*5/3/2019
0 Komentar