Ad Code

Responsive Advertisement

Aku dan Aku-Yang-Lain

Apakah aku harus menghadiri pesta yudisium? Secara ontologis, perlukah hal itu? Celakanya aku, apa yang bisa kubanggakan dari diriku? Seonggok lempung belepotan najis yang membaca angin pun gelagapan!

Begitu pula, pentingkah untuk menghadiri festival wisuda? Mengapa harus? Aku pun tak tahu mengapa aku diwisuda. Apakah secara sungguh aku telah pantas untuk diwisuda? Padahal aku benar-benar belum kapabel untuk memahami secara utuh dan penuh atas setiap matakuliah yang pernah kutempuh dan kululuskan.

Dan, tak dinyana, aku sendiri pun, secara esensial, belum bisa mempertanggungjawabkan hasil tugas akhirku secara sungguh-sungguh! Betapa jahilnya aku! Mengapa aku harus diwisuda? Kenapa aku merayakan kelulusan yang sebenarnya hanyalah kelolosan? Apa yang dapat dan harus kurayakan, selain kejahilanku yang terang-benderang?!

Astaga. Inikah yang namanya (mem)permain(k)an?

*14/8/2019



Posting Komentar

0 Komentar