Menurutku, secara ideal, hanya ada dua cara menjadi pencinta: seperti Majnun atau seperti Layla.
Bila mengambil cara seperti Majnun, maka semesta raya
dan seisinya tanpa sisa musti mendengar puisi yang didendangkan Majnun untuk
kekasih. Bagi Majnun, mencinta adalah (peng)ungkapan ke segala yang ada, karena
segalanya adalah wajah Layla.
Sedangkan, bila mengambil cara seperti Layla,
mencintai adalah jalan kesunyian. Jadi, puisi harus tanpa bunyi dan cukup tersekap
di dada sehingga niscaya berakibat membakar keseluruhan jiwa-raga.
Kekasih, aku harus pilih yang mana dan kau memilih
yang mana?
*23/8/2018
0 Komentar