Ad Code

Responsive Advertisement

Kala asar dengan gaung azan yang menggelegar

Kala asar dengan gaung azan yang menggelegar, kau bergelepar di depan pandang. Tidak bisa tidak, akalku pingsan, hangus sudah kesadaran, agar hanya padamu kobar api yang melenyapkan: rinduku terbakar. Dulu telah kudeklarasikan bahwa aku adalah Zulaikha yang tercampakkan olehmu, O Yusufku. Kau huruf-huruf dalam diksi puisiku. Hingga kini, aku Zulaikha yang puisi cintanya tak pernah dibaca oleh Yusuf. Dan, rintihan ini pun kau tak jua menyimaknya. Ini untukmu, di mana telinga hatimu?

*23/10/2017



Posting Komentar

0 Komentar