manusia mendengar
suara titah purba
dengan mata,
dengan mata
tidak dengan telinga,
tidak dengan telinga
mendengar titah
tunggal pecah
berserak tersebar
di manamana
mendengar dengan
mata, dengan mata
samudera tanda
tanpa garis tepi
samudera makna
menyamar sebagai buih
rupa rahasia sabda
bertakhta dalam jagat seisi dan sandi diri
semesta
semestinya, semesta sepastinya
dengarlah, mata!
dengarlah, mata!
alam raya adalah
kidung yang menyanyikan, yang mengabarkan
rahasia
penciptaan, rahasia perjumpaan
dan dengan hati
kita menakwilkan, mengembalikan
segala yang datang
harus dipulangkan
segenap keganjilan
adalah ketunggalan
dengarlah suara
titah purba dengan mata, dengan mata
kerudung tanda
pastilah disibakkan
ayatayat kalam
yang menjadi alamat pulang
peta petunjuk bagi manusia yang senantiasa mendengarkan
https://www.ngv.vic.gov.au/program/surrealism-1920s-to-now/ |
Hari Ahad, mari
menapaki alam(at)
*25/11/2018
0 Komentar