Ilmu pengetahuan seyogianya didapatkan melalui analisis, tetapi sistem edukasi kita tidak pernah lebih dari sekadar mengulang-ulang hafalan. Kita hanya dituntut mendapatkan informasi setepat-tepatnya, seluas-luasnya, bukan menganalisis apakah informasi tersebut benar-benar valid, atau bagaimana validitas tersebut diperoleh, atau benarkah informasi tersebut dapat divalidasi, atau benarkah informasi itu ada.
Temuan-temuan selalu mengandaikan kekosongan wawasan
umum terhadap objek-temuannya. Kita tidak dimungkinkan untuk menemukan karena
alat pencarian kita hanyalah pengulangan-pengulangan, tanpa pernah tahu metode
dan metodologi ihwal terbentuknya alat tersebut.
*3/3/2019
0 Komentar