Begitu lucu dan dungu bila sains empiris dan saintisme mendeklarasikan diri sebagai otoritas tunggal yang dapat menemukan kebenaran secara logis dan akurat dari eksperimennya.
Meringkas sarwa realitas melalui teleskop,
kaleidoskop, dan mikroskop dengan cermat, koheren, objektif, korespondensif,
dan netral; lalu saintis menjelma seorang Nabi membawa Kitab Suci hasil
eksperimennya dan bersabda, “inilah Kebenaran” (realitas kebenaran adalah ini)
dan selainnya salah.
“Hahaha…” kita ditertawakan oleh tiga orang
bijak-bestari dalam gambar ini. Tiga orang bijak tersebut adalah Gautama
Buddha, Lao-Tzu, dan Konfusius. Sebab, bahkan: “Anggur dari seloki yang sama
pun dirasakan secara berbeda dari tiga orang yang meminumnya.” Xixixixi
*17/9/2018
0 Komentar