Ad Code

Responsive Advertisement

Politik merupakan sebuah tindak disrupsi

Politik (la politique) merupakan sebuah tindak disrupsi, atau interupsi, atau minimal distraksi atas suatu “tatanan mapan”—sesuatu yang bisa kita sebut sebagai Polisi (la police) yang berkacak pinggang. Sebagai sebuah tindakan, ia membopong tujuan atau maksud eksplisit.

Ekspresi-ekspresi akan dimunculkan untuk mendisrupsi, menginterupsi, atau mendistraksi kemapanan-kemapanan itu melalui beragam cara, agar bisa menyumpal dan mengatupkan, atau minimalnya memampatkan bisingnya rezim itu.

Disensus menjadi momok prima facie yang menghunjam dan menohok langsung wajah konsesus. Percakapan bergilir, perenungan bergulir, pemendakan terjungkir.

Di sini seni selalu mengandaikan diri sebagai garda depan yang mengandalkan “bising” itu untuk segera menelengkan telinga supaya bisa menemukan gemerincing “sepi”-nya, dan kemudian ia akan memanuverkan distraksi, interupsi, atau disrupsi atas “tatanan mapan” tersebut.

*9/12/2020



Posting Komentar

0 Komentar