Tertelangkuplah aku di langit ungu, kusapukan wajahku
ke sekujurnya yang bisu.
Dan kusaksikan mentari tak pernah lengser, tak pernah
kirananya bergeser. Malam lalu menyembul, bagi sapuan mata yang tumpul. Ada
gemintang nun, berbenderang tak bersukun. Sunyi berbunyi, kakofoni angin
berpuisi.
Bunyi-bunyi berdatangan, menadah entah dengan
gelombang. Pesan-pesan, mimpi si gadis cilik senyampang jadi selebgram.
Permintaan-permintaan, lamunan bocah ingusan senyampang punya kanuragan.
Doa-doa, nyanyian-nyanyian lengang yang bersipongang. Berkelebat-kelebatan
tetabuhan lengang menyerap gelombang, merayapkan kesenyapan.
Dan tertelangkuplah langit ungu padaku, disapukan
bisunya ke sekujur wajahku.
*16/9/2020
0 Komentar