Aku melihat matahari membagi senyum, kepadaku, dan kepada ulam raja dalam pot-pot cinta di halaman rumah. Puisi dari ayam jantan amatlah lantang. Hanya kucing-kucing di sekitarnya yang dapat mendengarkan.
Beberapa kali murai dan perkutut membalas puisinya.
Dan anginlah yang mencatatnya, berhembus dari arah barat ke timur, membawanya
ke ujung horizon yang nampak tidur. Aku melihat atap angkasa cemas, gemawan
yang bergerak tangkas menurunkan iba kepada manusia yang kurang awas, yaitu
manusia yang lupa atas sahabat-sahabatnya: alam dan seisinya. Aku pun turut
iba.
*15/4/2019
0 Komentar