Ad Code

Responsive Advertisement

Mawar merah adalah cinta

Mawar merah adalah cinta. Apakah itu benar? Mengapa kita memiliki asosiasi makna bahwa kalau seseorang memberi mawar, terutama mawar merah, berarti dia sedang jatuh cinta kepada yang ia berikan mawar merah itu?

Pada awalnya, dalam mitos Yunani, dewi cinta, Aphrodite, memiliki seorang kekasih, Adonis, yang mewarnai mawar dengan darahnya untuk benar-benar menunjukkan bahwa dia mencintai Aphrodite sepenuhnya, dengan darah, dalam kehidupannya yang utuh. Orang-orang Romawi sekitar abad ke-5 mulai memahami bahwa bunga mawar merupakan simbol cinta dan estetika yang sangat pantas untuk diberikan kepada orang yang dicintai.

Di era Victoria, pada abad ke-19, kebanyakan orang menyebut mawar sebagai cinta itu sendiri, satu persembahan cinta. Oleh karena itu, mereka tidak perlu menyatakan cinta kepada kekasihnya, tetapi hanya cukup memberikan setangkai mawar saja sudah merupakan pernyataan cinta. Mereka hanya memberikannya tanpa mengatakan apa-apa, karena bunga itu adalah presentasi atas representasi.

“Apatah arti sebuah nama?” lontar Shakespeare, “sekalipun nama bunga mawar diganti, ia tetaplah wangi, tak dapat dipungkiri.”

*22/1/2021



Posting Komentar

0 Komentar